Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2017

Winter in Damascus

Prolog : “Mama… Salju! Yuhuuuu!!”Anak kecil itu tengah bahagianya.Bersorak gembira melihat kapas-kapas putih bertaburan di sana-sini setitik demi setitik.Ia tersenyum riang dan tertawa bahagia sambil berputar-putar. Lalu ia lari ke sana kemari. Tangannya yang mungil mencoba tuk menggapai titik-titik putih salju, meski tak bisa ia dapatkan, ia terus berusaha untuk mendapatkannya. Ibunya hanya tersenyum dan tertawa kecil melihat anaknya yang begitu bahagia menyambut pagi hari itu. Namun tak lama, ibunya memanggilnya untuk masuk ke dalam rumah.Ia tak ingin anaknya akan sakit hanya karena kedinginan di luar rumah. Anak kecil itu tak mau masuk.Ia belum puas main di luar. Tetapi sebagai seorang ibu yang memiliki perasaan yang sangat afektif terhadap anaknya, ia tetap tidak membiarkan anaknya bermain terlalu lama di tempat dingin itu (halaman rumahnya). Ia menangis meraung keras, memukul pelan pundak ibu. Ia tak ingin masuk, tak ingin menyudahi permainannya di luar. Tak ingin! –mungki